Recomendeed for our choice


Dikutip dari wawancara khusus majalah islam sabili edisi 25 tahun VXI 2 juli 2009/ 9 Rajab 1430 H dengan KH.Kholil Ridwan ketua MUI Pusat.

Sabili : Apa yang bisa dilakukan umat islam saat ini setelah KO dalam PILEG kemarin ?

Meski KO, kita masih memiliki sisa-sisa tenaga untuk melakukan perlawanan. Agar perlawanannya dalam pilpres mendatang tidak salah jalan umat perlu diberi bimbingan yang benar agar tidak salah dalam memilih.
Dasarnya terdapat dalama al quran dan hadist.
Pertama,Rasulullah bersabda, “tidak akan beruntung (Berjaya) suatu kaum (bangsa) yang menyerahkan urusan pemerintahan pada wanita (HR.Muslim)
Umat islam harus menaati tuntunan dan ajaran rasul dengan menolak pemimpin perempuan
Kedua, ibadah haji adalah salah satu rukun islamdan merupakan kewajiban bagi kaum muslimin yang memilik kemapuan untuk menjalankannya. Sementara ada capres-cawapres yang mengkampanyekan dirinya sebagai muslim yang taat, nasionalis religious, umurnya lebih 60 tahun,kekayaannya Rp 20 milyar lebih dan jasmaninya sehat, kenapa belum haji ? Bukankah umat islam mengiginkan pemimpin yang taat pada agama? Padahal ,ancaman Allah bagi “ yang mampu menjalankan ibadahhaji tapi tidakmenjalankannyadengan sengajatau menunda nunda, kemudian ajl datang , maka matinya adalahmati yahudi atau nashara.
Ketiga, ada ushul fiqih yang menyebutkan pilihlah “yang paling sedikit mudharatnya (bahaya dan negatifnya)
Kita lihat kandidat ini background keluarga dan dirinya adalah muslim, keluarga besar dan dirinya juga sudah haji, isteri dan keluarga besarnya yang muslimah sehari-hari menutup aurat (berjilbab).meski begitu umat islam juga harus memahami bahwakandidat ini bukan yang ideal, yang akan memperjuangkan tegaknya syariat islam di Indonesia, tapi dibanding dengan dua kandidat lainnya, yang ini memliki kebaikan yang tercermin dari perilaku dan ketaatannya dalam menjalankan syariat islam. Dilihat dari sudut keburukan , kejelekan paling sedikit. Dilihat dari kebaikan kebaikannya paling banyak.

Sabili : Kenapa kyai berpandangan demikian ?

Umat islam harus memiliki cara pandang seperti ini, karena pemilu dan pilpres adalah bagian dari ibadah ghairu mahdah, ibadah mahdah adalah ibadah ritual sedangkan ghairu mahdah mencakup ibadah yang lebih luas seperti , aktifitas politik, berekonomi, bersosial (bermasyarakat) dan lainya. Intinya bagaimana kita memperjuangkan islam dalamberbgai bidang sehingga islam eksis di muka bumi sebagaimana ayat “ …seyogyanya bumi ini diwarisi oleh hambahambaku yang shaleh..” apajafinya jika diwariskan kepada pemimpin yang tak taat beragama? Belum haji,padahal orang shalih adalah orang yang paling dekat dan taat pada Allah.




0 komentar:

Copyright © 2012 IKHTIARCERDAS.